Emas Koreksi Naik usai Kembali Loyo di Awal Pekan, Peluang Jual di Pucuk?

PT Kontakperkasa – Harga emas tampak berupaya rebound lagi untuk koreksi setelah berakhir melemah pada sesi Senin (05/02) kemarin. Ini bisa saja jadi kesempatan untuk menjual kembali saat harga sudah mencapai titik tertinggi daily range-nya.

Harga emas spot naik 0,06% di $2.026,36/oz dan harga emas berjangka stabil di kisaran $2.042,55/oz pukul 07.25 WIB menurut data Investing.com.

Kedua logam kuning berakhir melemah 0,7% pada akhir perdagangan Senin (05/02) kemarin.

Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Senin (05/02), terus merugi dari minggu lalu akibat gabungan data pasar tenaga kerja yang kuat dan sinyal Federal Reserve yang hawkish membuat pasar menurunkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga lebih awal.

Logam mulia turun tajam dari level tertinggi di atas $2.050/oz, pasalnya prospek kenaikan suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama menandakan lebih banyak tekanan jangka pendek. Dolar menguat ke level tertinggi dua bulan pada hari Senin, sementara Treasury yields juga naik di perdagangan Asia.

Emas kemungkinan akan menghadapi support di $2.030,85/oz dan resistance di $2.083,20/oz.

Indeks Dolar AS yang memantau kinerja greenback versus enam mata uang utama lainnya, ditutup naik 0,51% dan diperdagangkan di 104,315 pada akhir Senin.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret sempat jatuh 1,55% dan diperdagangkan di $22,44 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 1,29% dan diperdagangkan di $3,77 per pon.

Gunakan kode diskon “IDNPRO24A” dan dapatkan diskon berlangganan tambahan InvestingPro+, khusus durasi 1 tahun (Annual). Klik link ini dan gabung segera! Jangan lupa gunakan kode kuponnya saat checkout!

Kerugian emas awalnya dipicu oleh angka nonfarm payrolls yang jauh lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Januari, yang menunjukkan ketahanan yang berkelanjutan dalam ekonomi terbesar di dunia – yang memberi Fed lebih banyak ruang untuk menahan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Kemudian, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu malam setemat bahwa bank akan tetap berhati-hati dalam mempertimbangkan pelonggaran moneter tahun ini, dan ketahanan dalam ekonomi AS memberikan lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Komentarnya secara garis besar menegaskan kembali sikap The Fed bahwa mereka tidak terburu-buru untuk mulai melonggarkan kebijakan, dan membuat traders mengurangi harapan atas penurunan suku bunga awal.

CME Fedwatch tool menunjukkan bahwa traders saat ini hampir seluruhnya telah meniadakan peluang pangkas suku bunga di bulan Maret, dan secara tajam mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Mei. Beberapa analis juga mengatakan bahwa mereka hanya memperkirakan bank akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi mendorong naiknya biaya peluang untuk membeli emas.

Namun, logam mulia ini telah mendapat dukungan dalam beberapa sesi terakhir dari peningkatan permintaan safe haven, terutama di tengah memburuknya konflik di Timur Tengah.

Emas sejauh ini sebagian besar bisa menjaga level $2.000/oz, dan harga spot masih dalam jangkauan rekor tertinggi yang dicapai pada akhir 2023. – PT Kontakperkasa

Sumber : investing.com

Leave a comment