Menhan: Papua Bagian NKRI, Tidak Perlu Diperdebatkan Lagi

Kontak Perkasa Futures – Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu bertemu dengan perwakilan wilayah adat Papua dan Papua Barat. Dalam Pertemuan ini, Ryamizard bicara tentang sejarah kembalinya Papua ke Indonesia.

“Sejak Prokalamsi Kemerdekaan 1945, otomatis semua wilayah jajahan Belanda diambil alih oleh pemerintah Indonesia yang sah, termasuk Papua. Walaupun pada saat itu penyerahan Papua ke tangan Indonesia sempat tertunda oleh pemerintah Belanda akibat adanya kepentingan dari pihak Belanda pada saat itu, kemudian Papua baru kembali ke pangkuan Indonesia pada tahun 1962 dengan New York Agreement yang kemudian disahkan oleh PBB tahun 1969 melalui Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) yang hasilnya 100 % rakyat Papua menginginkan untuk tetap menjadi bagian integral dari Indonesia,” kata Ryamizard, dalam sambutannya di Mega Futsal, Jayapura, Papua, Kamis (10/10/2019).

Ryamizard lalu mengatakan Papua bagian dari Indonesia yang sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Ryamizard lalu mengajak seluruh masyarakat untuk membangun Papua yang adil dan makmur.

“Papua sebagai bagian intergral dari NKRI adalah sudah final dan harga mati dan tidak perlu diperdebatkan lagi, mari kita bangun Papua tercinta ini menuju masyarakat yang adil makmur dan sentosa didalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ryamizard mengingatkan perkecilkan perbedaan di antara masyarakat. Dia mengajak masyarakat mengisi kemerdekaan Indonesia dengan membangun bangsa.

“Sekarang saatnya kita membangun bangsa ini dan mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para para pendahulu kita. Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, torang samya basudara, satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan,” sebut eks KSAD tersebut.

Menurut Ryamizard, Indonesia telah selesai dengan dasar negara. Dia mengajak masyarakat Papua untuk memperkuat pesatuan untuk menyongsong masa depan dengan penuh harapan agar bangsa Indonesia tetap maju.

“Kita sudah selesai kalau bicara fondasi bangsa, falsafah bangsa dan NKRI. Sekarang saatnya kita berpikir ke depan. Mari kita rapatkan barisan dan perkuat persatuan serta menatap masa depan yang penuh harapan dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia supaya bangsa ini tetap maju, bangsa ini tetap ada sepanjang zaman,” ucapnya.

Dalam era globalisasi, ini Ryamizard juga mengingatkan untuk memperkuat identitas bangsa. Dia menilai tidak ada pilihan lain bahwa bangsa Indonesia harus jadi pemenang.

“Dalam persaingan era globalisasi baru saat ini, yang kuat identitas dan persatuan nasionalnya akan keluar jadi pemenang, sementara yang kalah akan jadi pecundang dan akan terus dieksploitir kekayaan alarmnya. Jadi tidak ada pilihan lagi bangsa Indonesia harus kuat dan menjadi pemenang,” terang Ryamizard.

Ryamizard mencontohkan hewan semut sebagai suatu kekuatan persatuan. Nilai-nilai yang ditunjukkan semut, menurut dia sebagai bentuk dari bela negara.

“Oleh karenanya Persatuan nasional itu menjadi sangat penting. Mengapa semut bisa mengalahkan gajah? Karena semut itu memiliki etos budaya persatuan yang sangat tinggi, mereka tidak pernah bicara tentang dirinya, mereka selalu bersatu dan gotong royong dalam menyelesaikan setiap permasalahan, mereka saling menghormati satu sama lain dan ketika mereka bersatu mereka kuat sekali, itulah bela negara,” imbuhnya. – Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Leave a comment